Pemimpin?

  • Bagikan

Ketika demonstrasi mahasiswa sedang bergejolak, Wamena rusuh, yang konon dipicu oleh hoaks bernuansa rasis. Puluhan warga tewas, ribuan mengungsi, rumah dan berbagai fasilitas dibakar. Rusuh Wamena disusul oleh gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang Ambon, ratusan meninggal dan terluka, puluhan ribu mengungsi, dan ratusan fasilitas rusak. Mereka call for attention, membutuhkan pertolongan dan penanganan segera, bukan imbauan pemimpin, seperti pernyataan Jokowi: “jangan termakan hoaks” (saat rusuh karena hoaks), “jangan meninggalkan Wamena” (saat jiwa telah terancam); sebagaimana imbauan Wiranto (Menkopolhukam), agar masyarakat lebih percaya informasi dari aparat. Mahfumkah mereka bahwa kepercayaan adalah sesuatu yang diperoleh (earned), bukan terberi (given), dan tindakan memperluas kepercayaan adalah tindakan kepemimpinan.

Namun, Jokowi justru terpantau sedang bersepeda santai bertandem Ibu Iriana. Ini diikuti rencana konser besar bertajuk “konser kebangsaan”, dengan mengundang para musisi senior di saat mahasiswa berjuang mencari keadilan, serta Wamena dan Ambon sedang “menangis”, seakan Jokowi tidak memiliki sense of crisis. Wiranto sami mawon, alih-alih menunjukkan empatinya terhadap gempa Ambon, ia mengeluarkan pernyataan melukai hati, bahwa pengungsi terlalu besar jadi beban pemerintah. Kepemimpinan adalah tindakan dan contoh. Mungkin itu adalah  bentuk tindakan dan contoh “keprihatinan” versi Jokowi dan Wiranto.

Belakangan Yasonna mengundurkan diri sebagai Menkumham setelah terpilih sebagai anggota DPR-RI. Setelah dilantik, pelantikan pemimpin lainnya menyusul, dari pelantikan si anak mama PDIP—Puan Maharani—sebagai ketua DPR-RI di malam hari (mirip-mirip pengumuman Pilpres dan saat namanya disebut-sebut Setyanov terkait e-KTP), Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR (dengan segudang kontroversi tentangnya, termasuk gagasannya terkait hak angket KPK agar tak menyidik kasus e-KTP), dan La Nyalla sebagai ketua DPD (sosok kontroversial terkait masalah hukum dan politik). Napoleon Bonaparte pernah berkata: “Seorang pemimpin adalah seorang penjual harapan” Amanahkah mereka merealisasikan harapan menjadi kenyataan dengan segala kontroversi tentang mereka? Let’s see!

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan