Mari Move On Atasi Penumpukan Pasien Rawat Jalan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Daftar tunggu pasien yang membludak di rumah sakit masih belum memiliki titik temu penyelesaiannya.

Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, dr Nilla Mayasari telah membuat metode baru yakni proyek yang diberi nama Mari Move On.

Mari Move On ini merupakan singkatan dari Manajemen Layanan Rawat Inap Melalui Metode Evaluasi Pasien Prioritas Terintegrasi.

Metode ini merupakan evaluasi ketika pasien rawat jalan ke rawat inap, maka akan ada skala prioritas pasien rawat jalan dari dokter.

Dokter punya hak menentukan seberapa gawat dan pasien yang harus didahulukan.

Hal ini perlu dilakukan, sebab jika tidak pasien akan menunggu panggilan akhirnya kondisinya akan berubah dan berkonsekuensi pada masuknya ke UGD yang tentu akan terjadi penumpukan di UGD.

"Dahulu dikasih catatan di daftar, nanti tunggu saja ditelpon atau di chat, sekarang harus skala prioritas dan dokter punya peran penting di sini," ungkapnya.

Metode ini akan membuat adanya keterbukaan informasi karena adanya sistem antrean berdasarkan indikasi klinis.

Agar tak terjadi penumpukan, bagi pasien rawat jalan yang akan dioperasi, maka dokter akan langsung memeriksa ke bagian farmasi, sehingga pasien tak perlu menunggu lama di ruang rawat inap karena persiapan sudah dilakukan sejak rawat jalan.

"Hasil analisa menunjukkan masalah ini prioritas utama karena tidak boleh adanya deskriminatif, informasi harus terbuka mengenai antrian," terangnya.

Dalam proyek ini tujuan jangka pendek diharapkan dapat tercipta dan terimplementasinya sistem manajemen melalui metode Mari Move On untuk poliklinik prioritas di antaranya poli mata, poli interna dan poli digestif. Ketiga ini memiliki jumlah paien yang terbanyak dan jumlah antrean yang cukup panjang. (Ind)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan