FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kawasan Natuna tengah menjadi buah bibir setelah kapal Tiogngkok, menangkap ikan secara ilegal di perairan tersebut.
Peristiwa ini meningkatkan tensi hubungan Indonesia dan Tiongkok, sebab tiap negara saling klaim dasar hukum laut Natuna yang juga berbatasan dengan Laut China Selatan.
Berdasarkan kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan sikap dalam sebuah “Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil”. Aksi ini dinyatakan sebagai bentuk konkret patriotisme dan nasionalisme.
Regional Head ACT Indonesia Timur, Syahrul Mubaraq mengatakan sebagai anak bangsa yang mencintai negara ini, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia menunjukkan sikapnya. Kondisi ini merupakan momentum terbaik untuk memupuk persatuan di antara bangsa.
"Tidak boleh lagi negeri ini terjajah oleh negara lain. ACT adalah anak bangsa, maka kami berperan dan harus membantu melalui program-program kami untuk membawa semangat patriotisme ke semua elemen bangsa," tuturnya.
Syahrul menambahkan, selain aksi pernyataan sikap, melalui program "Aksi Bela Indonesia" ACT juga akan mengirimkan bantuan sebesar 1.000 ton logistik kepada semua masyarakat dan pihak TNI beserta aparat yang bertugas di Natuna.
Program bantuan yang dikirimkan ke masyarakat Natuna dan aparat yang membutuhkan menjadi spirit besar untuk mengurangi segala perselisihan yang ada.
“Spirit kami ini pula akan menjadikan seluruh relawan yang terlibat untuk siap menjadi pasukan bela negara, kami memiliki lebih dari 400 ribu relawan yang tersebar di berbagai daerah," tuturnya.