FAJAR.CO.ID, SUNGGUMINASA - Keluarga korban pembunuhan di Kabupaten Gowa, masih belum menerima peristiwa sadis yang terjadi pada Minggu malam, (1/3/2020) lalu.
Sudah 16 hari lamanya, Ansar Daeng Taba (35) tewas di tangan Asmin (28). Keluarga almarhum hingga kini belum bisa melupakan peristiwa tersebut.
Ansar ditemukan tewas dengan luka tusukan di beberapa bagian tubuhnya. Setelah cekcok dengan Asmin di Dusun Balinappang, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga.
Informasi dari polisi, keduanya juga baru saja minum miras. Setelah itu, keduanya cekcok, kemudian terjadi pertengkaran. Hingga pembunuhan nyawa Ansar melayang.
Istri korban, Niar Daeng Tommi belum bisa melepas kepergian suaminya itu untuk selama-lamanya. Dia dan keluarganya menduga, Ansar dibunuh tidak hanya dilakukan oleh Asmin saja.
"Kami sekeluarga menduga, suami saya dibunuh lebih dari satu orang. Karena banyak luka tusukan di badan suami saya," kata Niar kepada Fajar.co.id, Senin (16/3/2020).
Dia juga mengaku, semasa hidup Ansar tak bercerita kepada istrinya tersebut bahwa suaminya itu punya masalah dengan orang lain. Termasuk kepada Asmin.
Kata dia, Asmin hanya sebatas teman kerja dengan Ansar di Kabupaten Takalar dan sama sekali tidak punya masalah apapun dengan suaminya.
"Saya lihat di berita, suami saya (Ansar) dan Asmin bersepupu. Padahal tidak. Mereka hanya teman kerja," ujarnya.
Saat kejadian, aparat kepolisian langsung menuju lokasi pembunuhan tersebut dan mengamankan Asmin, setelah menyerahkan diri ke Polsek Pallangga.
Keterangan polisi, Ansar Daeng Taba tewas di tangan sepupunya sendiri, Asmin menggunakan sebilah pisau.
Polisi telah menyelidiki kasus itu. Asmin sendiri telah dimintai keterangannya, soal kematian Ansar pada Minggu malam, 1 Maret 2020 lalu.
"Menurut keterangan pelaku, sementara mereka minum miras, memang ada perdebatan. Pelaku dan korban sempat makan di lokasi," kata Kapolsek Pallangga, AKP Hendra kepada wartawan, Senin (2/3/2020) lalu.
Padahal sebelum kejadian, keduanya juga sempat makan bersama di lokasi. Namun karena sesuatu hal, keduanya langsung naik pitam.
“Setelah makan bersama, korban sempat memukul pelaku menggunakan jerigen kosong bekas miras di bagian belakang kepalanya pelaku,” jelas perwira polisi berpangkat tiga balok ini. (agus/fajar)
Istri korban, Niar Daeng Tommi