Komite penyelenggara lokal juga mengatakan bahwa mereka telah menerapkan tindakan pencegahan tambahan dan bahwa tidak ada tim yang melaporkan gejala pada acara tersebut.
Dalam sebuah surat yang dikirim ke anggota dewan Konfederasi Eropa (EUBC) Gozgec menulis tentang kondisi atlet yang terjangkit virus korona.
“Ada dua dari atlet kami dan seorang pelatih telah diuji dan hasilnya positif Covid-19. Mereka pulang ke Turki setelah mengikuti kualifikasi Olimpiade di London. Saat ini mereka berada dalam pengobatan. Dan untungnya meraka dalam kondisi baik. Ini adalah bencana akibat dari tidak bertanggung jawabnya satuan tugas tinju IOC,” bunyi surat tersebut.
“Penyelenggara itu tidak bertanggung jawab. Dan saya pikir mereka tidak menyadari pentingnya masalah kesehatan,” sembur Gozceg.
“Mereka tidak menganggap serius wabah ini dan mereka tidak peduli tentang itu. Mereka tidak melakukan tes bagi kami. Mereka hanya mengatakan kepada kami untuk pergi. Mereka menurunkan kami di bandara dan itu saja. Kesehatan atlet dan staf kami adalah prioritas kami,” tegasnya.
Belum jelas apakah para petinju dan pelatih terjangkit virus korona di London atau saat mereka kembali ke Turki.
Namun, di sisi lain, Satuan Tugas Tinju IOC (BTF) menggelar acara kualifikasi Olimpiade zona Eropa pada 14 Maret 2020. Sehari setelah semua liga sepak bola di Inggris Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia) telah dihentikan.
Lalu BTF memutuskan melakukan perubahan agar kualifikasi dilakukan di tempat tertutup.
Namun, setelah hari ketiga kompetisi, acara tersebut dihentikan. Dalam sebuah pernyataan, BTF mengungkapkan simpati untuk para atlet yang terjangkit virus korona dan berharap mereka cepat pulih.