Dia menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan upaya penghalauan bersama masyarakat sejak 2019. Terakhir, penghalauan gajah dilakukan pada 6 April. Namun upaya penghalauan mengalami kendala karena masih ada beberapa desa yang akan dilalui saat proses penghalauan kurang kooperatif.
Untuk mengantisipasi tindakan dari masyarakat, BBKSDA Riau bersama aparat kepolisian setempat juga melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan gajah liar. ”Balai Besar KSDA Riau mengutuk keras atas kejadian pembunuhan satwa liar gajah Sumatera dan bersama dengan penegak hukum akan melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini,” ucap Suharyono. (jpc/fajar)
