Banking 4.0
Menulis artikel perbankan sesungguhnya adalah suatu ulasan klasik tetapi dinamis. Bagaimana tidak karena perbankan secara benang merah dari dulu hingga saat ini tetap saja sama. Sama sebagai lembaga pengumpul dana masyarakat untuk kemudian disalurkan menjadi pinjaman kembali kepada masyarakat. Kalau pun ada yang sedikit berbeda, sesungguhnya itu hanya terletak pada regulasi permodalannya dalam rangka pengetatan aspek prudential atau kehati-hatiannya. Sisi lain yang berubah dinamis sesungguhnya adalah teknologinya. Lalu apakah yang dimaksud dengan banking 4.0 itu?
4.0 adalah kode digitalisasi modern yang menandai tahap baru dunia saat ini. Industri 4.0 menjadi berita yang sangat viral, menutupi jagad pembicaraan masyarakat dunia khususnya Indonesia di tahun 2019. Sosialisasi product-knowledge Industri 4.0 dan implementasi regulasi yang mendasarinya sudah diberlakukan dengan harapan versi baru ini akan membawa loncatan besar dalam sejarah dunia industri khususnya di Indonesia mulai 2020. Saat ini semua segmen industri bahkan beramai-ramai menambahkan label 4.0 dalam program kerjanya termasuk industri jasa perbankan dengan labeling barunya yakni Banking 4.0.
Mengutip terminologinya yang bisa dibaca dari berbagai sumber dikatakan bahwa perbankan 4.0 adalah Banking everywhere but never at a bank. A bank account that uses a mobile phone, a debit card and technology to show users not only their current balance but what they can safely spend, and helps them save money. Secara singkat dan umum dapat dikatakan bahwa perbankan 4.0 adalah perbankan yang branchless tanpa kantor fisik dan rekeningnya dibukukan bukan lagi dalam bentuk kertas (paperless) tetapi sudah terakses online melalui sarana elektronik dimana kelak nasabah leluasa bertransaksi apa saja dimana saja dan kapan saja dengan kecenderungan tanpa uang tunai (cashless). Bentuk ini lazim juga saat ini dikenal sebagai virtual banking. Konon katanya salah satu tujuannya adalah untuk mendukung efisiensi operasional, meningkatkan layanan, dan mengadopsi teknologi IT (selanjutnya ditulis dan dibaca dengan ai-ti) yang melimpah ruah saat ini dengan berbasiskan efisiensi dan efektivitas yang lebih dan lebih.
Financial Technology (Fintech).
Digitalisasi bidang keuangan sesungguhnya lebih identik dan condong dengan membicarakan financial technology (lebih) dari perbankan itu sendiri saat ini. Satu kamar dengan Fintech, yang oleh masyarakat sering dipersepsikan dengan pinjaman on-line, kita juga tidak bisa tidak akan melibatkan perbincangan tentang sistem pembayaran elektronik dengan uang elektronik atau e-money. Kemudian juga ada virtual money dan atau crypto-currency yang sekarang sangat berkembang di beberapa belahan dunia. Kita sudah lama mengenal bitcoin dan masih banyak macam dan nama lainnya. Beda antara uang elektronik dengan virtual money adalah terletak di penerbitnya, dimana penerbitan uang elektronik diregulasi oleh pemerintah dan menggunakan mata uang negara yang sah di negara itu.