5 Positif Corona di Bone, Pemudik Penyebabnya, Mau Berapa Lagi Baru Patuh?

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BONE -- Warga Bumi Arung Palakka sudah lima yang terkonfirmasi positif Covid-19. Semuanya dari pemudik atau warga Bone yang dari rantauan.

Tanggal 18 April pertama positif. Klaster santri dari Pesantren Al Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Menyusul pada 30 April dari klaster yang sama.

Sedangkan pada 1 Mei kasus Covid-19 di bertambah satu orang. Pasien tersebut berasal dari Desa Pasaka, Kecamatan Kahu. Dia bekerja di Makassar dan masuk ke Bone pada 22 April.

"Hari ini kita mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai bahwa ada satu warga Bone yang dirawat di rumah sakit Sinjai dan hasil swabnya positif," kata Juru Bicara Tim Satgas Percepatan dan Pencegahan Covid-19 (PPC-19), dr Yusuf Jumat (1/5/2020)

Kata dia, pada 24 April pasien dirujuk ke rumah sakit Sinjai dengan gejala Covid. Pasien mengalami demam, batuk, dan sesak. Untuk keluarga pasien ada 4 orang, mereka akan dilakukan rapid test. "Pihaknya juga akan membawanya ke rumah singgah di Politeknik Bajoe untuk menjalani isolasi," tambahnya.

Pandangan Kasat Intel Polres Bone, AKP Surahman sangatlah benar. Menurutnya, bukan daerah yang kurang tegas. Tetapi tingkat ketaatan dan kepatuhan warga yang sangat kurang.

Tapi memang patut diakui, andaikan di bandara waktu itu tegas, bahwa seluruh penumpang yang satu pesawat dengan salah satu penumpang yang positif semua harus diisolasi di Makassar. Maka tingkat penyebarannya tidak akan sedahsyat sekarang ini.

"Ilustrasinya begini. Jika ada yanv positif di dalam satu pesawat, maka seluruh penumpang dalam pesawat tersebut harus diperiksa secara detil melalui swab," ucapnya.

Sementara Sekretaris Tim Satgas Percepatan dan Pencegahan Covid-19 (PPC-19) Kabupaten Bone, Dray Vibrianto menuturkan, tanggung jawab memutus mata rantai Covid-19 ada disetiap individu masing-masing, mau seperti apapun yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk melawan wabah ini, kalau masih ada yang tidak bisa menjaga dirinya, tetap tidak mau menerapkan social distancing dan physical distancing maka semuanya akan sia-sia saja.

"Sudah ada lima saudara kita yang positif Covid-19 jangan sampai bertambah lagi hanya karena keegoisan kita," tuturnya.

Hal ini juga sangat diharapkan oleh gugus tugas dan seluruh masyarakat agar tetap patuh pada aturan pemerintah. Memang banyak orang yang mau mudik atau pulang kampung, tetapi karena mereka menyayangi keluarganya sehingga menahan diri untuk tidak pulang. Meski sebenarnya tidak ada gejala Covid-19. Tetapi, mencegah lebih baik dari pada mengobati. (agung/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan