17 Warga Lutra Positif Corona, Karantinanya di Makassar

  • Bagikan

“Hasil rapid test yang didapatkan waktu itu adalah satu kasus yang reaktif, sementara kasus lainnya non reaktif, sehingga pihak Bandara Sultan Hasanuddin dan Dinas Kesehatan Provinsi, merekomendasi santri non reaktif ini pulang ke rumahnya masing-masing di Luwu Utara, sementara satu kasus reaktif diminta untuk karantina di Makassar,” beber Komang Krisna.

Dengan dipulangkannya puluhan santri yang hasil rapid test-nya non reaktif, membuat pihaknya, dalam hal ini Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara berinisiatif melakukan kontak tracing dan mengambil sampel swab hidung dan tenggorakan puluhan santri ini untuk dilakukan pemeriksaan PCR di BBLK Makassar.

“Seandainya Pemda tinggal diam, kita biarkan, kita tidak respon, dan kita tidak periksa, pasti akan sangat berbahaya bagi masyarakat Luwu Utara sendiri, dan kita tidak mau melakukan itu,” imbuhnya.

Ia pun menyebutkan, sampai saat ini pihaknya masih berupaya mencari kasus-kasus tersebut untuk dilakukan pemeriksaan swab hidung dan tenggorokan.

Masih kata dia, setelah pemeriksaan tahap I dan II, pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan tahap III dengan jumlah sampel 48 orang, termasuk 20 sampel dari kasus positif pertama di Palopo yang ada di RSUD Sawerigading. “Untuk kasus positif di Palopo, kita sudah lakukan kontak tracing dan hasilnya ada 20 orang yang kontak erat,” ungkapnya.

Sebagai informasi, sebaran kecamatan untuk 17 santri yang positif covid-19 ini adalah Masamba tujuh orang, Baebunta lima orang, Baebunta Selatan satu orang, dan Sukamaju empat orang. Terkait tempat tinggal (baca: rumah) 17 santri ini, Tim Gugus Tugas Kabupaten Luwu Utara langsung melakukan intervensi khusus, dengan penyemprotan disinfektan. (shd)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan