FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA-- Sebanyak 17 warga di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogjakarta, reaktif Covid-19 berdasar hasil rapid diagnostic test. Tiga orang di antaranya masuk klaster supermarket atau Indogrosir di Mlati, Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty seperti dilansir dari Antara di Gunung Kidul mengatakan, ke-17 warga reaktif rapid test itu berasal dari Kecamatan Wonosari dan Paliyan. Berdasar hasil penelusuran, ada tiga warga yang reaktif terkait dengan klaster Indogrosir Sleman.
”Ada tiga orang masuk klaster Indogrosir merupakan dua pegawai dari supermarket tersebut dan satu warga lain yang punya riwayat kontak. Saat ini seluruhnya sedang menunggu hasil uji swab,” kata Dewi pada Senin (11/5).
Dia menjelaskan, saat ini, delapan orang dari 17 warga reaktif hadil rapid test tersebut menjalani karantina atau isolasi di RSUD Saptosari. Sedangkan sembilan lainnya menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
Dewi memastikan, sembilan orang tersebut bisa menjalani karantina mandiri sesuai protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Antara lain menempati kamar hingga menggunakan peralatan makan sendiri. ”Edukasi sudah dilakukan, dan mudah-mudahan bisa dilaksanakan dengan baik oleh mereka,” ujar Dewi.
Dia menambahan, sejak Sabtu (9/5), di Gunung Kidul tidak ada penambahan pasien positif Covid-19. Jumlah pasien positif Covid-19 total ada 24 orang dan delapan di antaranya sudah sembuh. ”Saat ini masih ada 16 pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan, delapan sudah dinyatakan sembuh,” tutur Dewi.
Berdasar data Dinkes Gunung Kidul, jumlah PDP meninggal dunia bertambah menjadi total 18 orang. Saat ini terdapat 78 PDP dan 1.058 ODP, di mana tiga PDP dan empat PDP sedang menjalani perawatan. Selain itu, total sebanyak 116 spesimen sudah diambil untuk uji swab. Sebanyak 36 spesimen masih menunggu hasil sedangkan 56 spesimen sudah dipastikan negatif Covid-19.
”Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup bersih, selalu cuci tangan, dan memakai masker saat keluar rumah,” kata Dewi. (jpc/fajar)