Ilmuwan Yakin Obat Interferon Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID-- Para ilmuwan meyakini obat Interferon dapat membantu mempercepat pemulihan pasien Covid-19. Obat interferon-a2b (IFN) selama ini di dunia medis digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kanker. Misalnya leukemia, melanoma, dan AIDS terkait sarkoma Kaposi. Obat ini juga digunakan untuk mengobati infeksi virus, misalnya hepatitis B kronis dan hepatitis C kronis.

Dilansir dari Science Times, Senin (18/5), para peneliti dari seluruh dunia, yang dipimpin oleh Dr. Eleanor Fish, seorang pensiunan ilmuwan di University Health Network, Toronto General Hospital Research Institute telah menemukan bahwa interferon-a2b (IFN) dapat berperan peran penting dalam membantu pasien Coronavirus. Obat ini telah digunakan untuk banyak kondisi medis sebelumnya.

Fungsinya mengurangi tingkat patogen di saluran pernapasan bagian atas rata-rata sekitar tujuh hari. Interferon juga ditemukan untuk mengurangi dua protein inflamasi yang ditemukan pada pasien Covid-19 yang disebut interleukin-6 dan protein C-reaktif. Profesor Fish berpendapat bahwa daripada mengembangkan obat khusus untuk setiap wabah virus baru, akan lebih baik untuk beralih ke interferon sebagai ‘responden pertama’ sebagai pengobatan.

Dia mengatakan tim peneliti pertama kali mempertimbangkan terapi IFN-α untuk Covid-19 setelah menggunakan terapi yang sama untuk mengobati wabah SARS pada 2002 dan 2003. Dia menambahkan bahwa obat Interferon juga memberikan manfaat terapi bagi pasien SARS saat itu.

Tim mengarahkan studi eksperimental mereka pada sekelompok 77 pasien dengan Covif-19 di Wuhan, Cina. Para pasien dirawat antara 16 Januari dan 20 Februari 2020, di Rumah Sakit Union, Tongji Medical College, di provinsi Hubei.

Meskipun penelitian ini terbatas pada kelompok kecil, pasien non-acak, itu menunjukkan bahwa pengobatan dengan IFN-α2b dapat mempercepat pembersihan virus dari saluran pernapasan bagian atas. Selain itu, prosedur ini ditemukan untuk mengurangi tingkat sirkulasi faktor inflamasi yang diidentifikasi dengan Covid-19 yang parah.

Menurut Dr. Fish, langkah penting berikutnya adalah mengadakan uji klinis acak. Dia mengatakan bahwa kelompok yang lebih besar dari pasien acak yang menggunakan pengobatan dan kelompok plasebo akan menentukan penelitian mereka.

Untuk saat ini, temuan penelitian ini adalah yang pertama mengusulkan kemanjuran terapi IFN-α2b sebagai intervensi untuk Covid-19. Hasil penelitian ini diterbitkan pada 15 Mei di jurnal Frontiers in Immunology.

Apa itu Interferon?

Interferon adalah sekelompok protein yang dilepaskan oleh tubuh manusia sebagai sinyal sebagai respons terhadap semua virus. Menurut Dr. Fish, interferon adalah ‘garis pertahanan pertama’.

Ada tiga jenis yakni alpha, beta, dan gamma. IFN-alpha dihasilkan dalam leukosit yang terinfeksi virus, sedangkan IFN-beta berasal dari fibroblas yang terinfeksi virus. Demikian juga, IFN-gamma disebabkan oleh stimulasi limfosit yang tidak peka dengan mitogen atau limfosit peka yang mengandung antigen.

Interferon juga dapat meningkatkan respons kekebalan dengan merangsang sel-sel kekebalan yang berbeda untuk membebaskan tubuh dari infeksi. Namun, Menurut Dr. Fish, beberapa virus dapat memblokir mekanisme pertahanan alami ini. Meskipun demikian, dia mengatakan bahwa pengobatan menggunakan interferon dapat mengimbangi blok yang diserang oleh virus. (jpc/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan