"Begitu setiap harinya, dia pergi berjualan kue sebelum ke sekolah. Kue putu kalau pagi, tetapi karena bulan puasa jadi istirahat menjual kue putu. Biasa kalau pulang dari menjual kue. Itu yang dipakai jajan uangnya, setengahnya lagi diberikan ke saya untuk beli kebutuhan di rumah," paparnya.
Dahlia menceritakan, dalam sehari, RZ mendapat Rp7 ribu hingga Rp10 ribu dari hasil upahnya berkeliling jualan kue, Rp5 ribu diambil RZ untuk jajan dan Rp5 ribu lagi diberikan ke ibunya itu. Memang katanya, RZ memiliki jiwa pekerja. Ia selalu ingin berjualan agar dapat membantu kedua orang tuanya.
"Dia pernah tinggal kelas, tetapi rajin cari uang, dia selalu mau pergi berjualan kue, dia sendiri cari uang. Katanya juga mau belikan popok sama beli susu untuk adeknya itu," paparnya.
Bahkan, ibunya biasa melarang RZ untuk keluar berjualan. Khawatir apabila ada yang menganggunya. Tetapi tetap saja mau pergi cari uang. Sementara sang Ayah, Muzakir itu sehari-harinya berjualan gorengan di Kecamatan Mandelle.
"Dilarang pergi jualan. Tetapi tetap mau prg jualanMinta dibuatkan kue untuk jualan biasa habis, biasa juga tidak. Rp10 ribu saja yang didapat. Itu dibagikan ke saya juga," katanya.(fit/fajar)