Mendiang Brigadir Leo Dikenal Sebagai Muslim yang Taat

  • Bagikan

Saat kejadian tersebut, suasana dalam Mapolsek terlihat gelap. Wardiani mengatakan warga tidak ada yang berani masuk dan menolong anggota yang terluka parah.

Apa motif yang melatari penyerangan ini?

Tidak ada keterangan yang bisa diambil dari pelaku, karena keburu tewas. Namun dari atribut yang ditinggalkannya, ada kemungkinan Abdurrahman adalah seorang lone wolf atau teroris yang bergerak tanpa koordinasi jaringan.

Dia meninggalkan stiker bendera kecil yang selama ini dijadikan ISIS, sebuah organisasi teroris dunia, sebagai lambang mereka. Hal ini dikuatkan dengan surat yang ditulisnya.

Surat yang diketik tangan itu berjudul "Jalan ini Hanya Untuk Islam". Isinya antara lain catatan pelaku bahwa dia "telah datang hari ini untuk memerangi Thogut".

Dia juga menulis bahwa "Jihad ini tak akan selesai sampai kiamat sekalipun." Karena itu, dia mengimbau kepada "ikhwan" untuk "bangun dan sadarlah."

Dalam surat itu, dia bahkan sempat menggambar bendera kecil ISIS. Dengan nama dalam tertanda yang menjadi petunjuk awal untuk namanya; Ana (saya) Abdurrahman.

Abdurrahman sendiri diketahui merupakan warga Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan. Dari sumber Radar Banjarmasin, Abdurrahman dikenal pendiam dan tidak terlalu bersosialisasi dengan warga sekitar. Ia diketahui pernah belajar di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kota Banjarbaru, meski tidak sampai selesai.

Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya tak mengomentari apapun tentang motif penyerangan ini meski beberapa alat bukti telah menunjukkan atribut organisasi radikal. "Masih dalam penyelidikan," katanya. (shn/gmp/syn/ran/ema/prokal)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan