Teguh mengaku menjadi pelanggan PLN selama 23 tahun. Selama itu pula dia tidak pernah menunggak pembayaran listrik. Rata-rata penggunaan listriknya Rp 985 ribu sampai Rp 2,2 juta. Lalu, pada Januari 2020, bengkel lasnya didatangi petugas PLN. Teguh menerima pemberitahuan bahwa akan ada penggantian meteran. ’’Besok (seingat saya hari Minggu) langsung diganti menjadi meteran digital dan tanpa ada biaya (alias gratis),’’ tulisnya lagi.v
Pada Februari, lanjut Teguh, ada kenaikan tarif saat petugas PLN datang. ’’Memang kenaikan pemakaian listrik yang cukup besar di meteran baru. Awalnya saya curiga, tapi kecurigaan saya hilang saat melihat tagihan yang ternyata masih wajar saja,’’ jelasnya.
Lalu, pada Maret dan April, tidak ada petugas pencatat meteran PLN yang datang. ’’Katanya rumah kami kosong, padahal sejak 23 tahun tidak pernah seperti itu,’’ ujarnya. ’’Lagi-lagi kami tidak menaruh curiga karena tagihan bulan itu masih wajar,’’ katanya. Namun, saat petugas PLN datang ke rumahnya pada Mei, tertera tagihan Rp 20.158.686.