Jokowi Ancam Ganti Menteri, Gubernur Sulut Jadi Perbincangan

  • Bagikan
Olly Dondokambey-- jawa pos

Kepada para Menteri dan kepala lembaga lainnya, Jokowi menegaskan saat ini kondisinya adalah krisis. Untuk itu dia meminta semua pejabat harus memiliki sense of crisis yang sama. Dia juga menyinggung OECD yang memperkirakan ekonomi dunia tumbuh minus 6 persen sampai 7,6 persen. Kemudian versi Bank Dunia tumbuh minus 5 persen.

"Jangan (bekerja, Red) biasa-biasa saja. Jangan linier. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita,’’ kata Jokowi. Berkali-kali Jokowi bicara dengan nada tinggi. Kemudian juga dengan suara yang berat. Kening berkerut. Terkesan raup wajah yang kecewa.

Jokowi mengatakan dirinya melihat masih banyak yang menganggap kondisi sekarang ini normal. Kemudian bekerja masih biasa-biasa saja. Dia menegaskan para Menteri dan kepala lembaga harus bekerja ekstra luar biasa. Sebab menurut Jokowi kondisi saat ini sudah extra ordinary.

’’Saya lihat masih banyak kita seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ,’’ kata Jokowi. Kenapa para pemegang kebijakan, seperti para Menteri, tidak memiliki perasaan dengan suasa krisis. Dia lantas mengingatkan supaya belanja kementerian untuk ditingkatkan. Dia menerima laporan bahwa belanja kementerian masih biasa-biasa saja.

Dia meminta kementerian dan lembaga segera keluarkan belanja anggaran sejepatnya. Sehingga uang banyak beredar di masyarakat. Kemudian konsumsi masyarakat menjadi naik. Jokowi mencontohkan di bidang kesehatan yang sudah dianggarkan Rp 75 triliun. ’’Baru keluar 1,53 persen cobak,’’ katanya.

Menurut Jokowi dengan belanja yang kecil itu, menjadikan peluang uang beredar di masyarakat menjadi ter-rem. Menurut Jokowi dengan beredarnya uang anggaran kementerian di masyarakat, bisa menjadi trigger ekonomi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan