Untuk anggaran kesehatan itu, Jokowi meminta supaya pembayaran untuk tunjangan dokter, dokter spesialis, tenaga medis, segera dikeluarkan. Kemudian belanja perlatan kesehatan juga segera dikeluarkan.
Jokowi lantas menyinggung program bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat supaya segera dikeluarkan. Jika terjadi masalah atau hambatan, supaya segera dilakukan Tindakan lapangan. Menurut dia program bansos sudah lumayan. Namun dia mengatakan program bansos harusnya sudah tersalur 100 persen.
Kemudian untuk bidang bidang ekonomi, Jokowi meminta supaya program stimulus ekonomi bisa masuk ke usaha mikro, kecil, menengah, atau besar. Dia mengatakan pelaku usaha mikro, kecil, dan lainnya sedang menunggu implementasi stimulus ekonomi. ’’Jangan biarkan mati dulu, baru kita bantu. Tidak ada artinya,’’ tutur Jokowi.
Dia meminta perusahaan, khususnya yang padat karya, diberikan priritas. Sehingga tidak sampai terjadi PHK. Jokowi meminta jangan sampai sudah terjadi PHK besar-besaran, namun uang stimulus ekonmi satu rupiah pun belum ada yang masuk ke dunia usaha.
Jokowi mengatakan jika kelambatan itu dipicu karena peraturan, dia siap mengeluarkan Perpu maupun Perpres. Dia mengatakan selama untuk nasib 267 juta penduduk Indonesia, dia siap dengan langkah politik maupun birokrasi. Termasuk mempertaruhkan reputasi politiknya.
’’Saya harus omong apa adanya. Tidak ada progress yang signifikan,’’ tutur dia. Sekali lagi Jokowi meminta jajarannya untuk merasakan kondisi krisis saat ini. Langkah-langkah khusus harus dilakukan. Dia bahkan bisa saja membubarkan lembaga. Kemudian juga bisa melakukan reshuffle atau perombakan kabinet.