Persembunyian Tujuh Pemuda
Gua yang menjadi tempat bersembunyinya sekelompok pemuda yang dikenal sebagai Ashabul Kahfi (Ahl al-Kahf). Terdapat tujuh pemuda yang bernama Tamlikha, Maksalmina, Marthunus, Nainunus, Saryunus, Zunuwanus, dan Falyastathyunus serta seekor anjingnya bernama, Qithmir.

Ketujuh pemuda tersebut melarikan diri dari hukuman mati oleh raja zalim penyembah berhala, yakni Raja Decius. Pada zaman Bizantium, ke sebuah gua di pegunungan Nikhayus, Raja Decius tidak suka dengan monoteisme dari ketujuh pemuda tersebut. Kepercayaan akan satu Tuhan dan menyuruh mereka untuk keluar dari agama Allah dan menyembah berhala.
Karena kelelahan, akhirnya ke tujuh pemuda dan anjingnya tertidur di dalam gua itu selama 300 tahun lamanya (tahun Masehi atau 309 tahun Hijriah). Namun, mereka merasa seperti baru tertidur selama satu hari. Saat mereka terbangun, salah satu dari mereka keluar untuk pergi membeli makanan di pasar. Namun, mereka terkejut melihat simbol agama Kristen di mana-mana dan uang yang mereka bawa tidak berlaku lagi. Zaman sudah jauh berganti saat mereka terbangun dan saat itu adalah zaman penyebaran agama Kristen, yang menjadi agama baru Kekaisaran Romawi.
Dalam gua tersebut kita dapat melihat delapan kuburan yang dibangun dari batu yang menyerupai peti mati. Namun, tidak terdapat jasad manusia didalamnya. Di dalam gua tersebut terdalam lubang yang sangat kecil yang juga merupakan kuburan.

“Jika kita berusaha mengintipnya dari luar, kita masih bisa melihat sisa-sisa tulang-belulang manusia didalamnya. Namun, tulang-belulang itu bukanlah miliki ketujuh pemuda itu melainkan diyakini berasal dari reruntuhan gereja,” ulas Rina Kharismawati.