Ekspor Ikan Sunu dan Lobster Lesu di Tengah Pandemi

  • Bagikan

Sementara untuk lobster yang dipanen itu ukurannya bisa mencapai 1 kilogram untuk dua ekor lobster biasa dipasarkan dari harga Rp1 jutaan. Bergantung ukuran lobster tersebut.

"Paling diminati sebenarnya adalah lobster, kalau untuk satu kilogram itu bisa dua ekor, tergantung ukurannya, harganya juga bisa mencapai Rp1 jutaan," katanya.

Dijelaskan, ia bersama kelompok nelayannya baru setahun terakhir mencoba budi daya ikan sunu dan lobster ini, hasilnya pun terbilang jauh lebih signifikan daripada nelayan keluar di laut lepas mencari ikan.

"Jadi kita tergabung dalam kelompok nelayan juga, ada 12 orang yang masuk. Nelayan lebih senang dengan model pembudidayaan seperti ini, daripada harus keluar cari ikan, ini tidak jauh dari rumahnya," bebernya.

Baginya budi daya lobster ini jauh lebih menguntungkan, para nelayan sekitar juga tidak kesulitan lagi mencari ikan keluar, sesekali mengecek kondisi lobster yang ada di dalam keramba jaring-jaring apung itu.

"Tentunya memang lebih menguntungkan budidaya lobster, hasilnya lebih besar. Sayangnya sejak pandemi pasar mulai sulit, jadi stok masih ada di sini, kita budidaya saja ukurannya lebih besar, kalau sudah ada pasar kita jual lagi," paparnya.

Untuk memanen lobster pun tak sulit, hanya butuh waktu tiga menit dengan menarik jaring-jaring keramba apung itu, sudah berhasil dimasukkan dalam jaring tiga ekor lobster ukurannya lumayan besar.

"Budidaya lobster dan ikan sunu juga tidak sulit, yang jelas selalu dipantau, itu kita diuntungkan karena budidayanya dekat dari permukiman masyarakat, jadi tidak sulit untuk memantau ikan dan lobster ini," ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan