"Jadi tidak bisa serta merta mengurangi penerimaan siswa, mengingat banyaknya animo masyarakat yang ingin masuk di sekolah Negeri," sambungnya.
Untuk itu, kata dia, kuat dugaan adanya rencana pengalihan siswa ke sekolah swasta, bagi yang tidak lulus di sekolah negeri.
"Ini karena adanya penekanan di sekolah negeri terkait pembatasan kuota penerimaan siswa. Padahal harusnya pengurangan jumlah penerimaan siswa itu melalui kajian dan berdasarkan SK dari Kementerian Akreditasi." tandasnya.
"Misalnya SMAN 5 bisa terima 15 kelas sementara yang lain seperti SMAN 17 tidak," lanjutnya.
Ia menilai, ada indikasi diskriminasi dan mengarah pada swastanisasi. Sehingga kekhawatiran orang tua murid, jika anaknya menuntut ilmu di sekolah swasta akan terkendala pada faktor ekonomi.
"Ada banyak contoh, siswa ditahan ijasahnya karena alasan menunggak biaya sekolah. Selain itu sekolah swasta yang bisa diandalkan di Makassar masih bisa dihitung jari. Tapi lagi lagi tentu banyak warga tidak mampu," jelasnya.
"Makanya kami harap, Gubernur Sulsel dapat mengambil langkah tegas terhadap instansi dan oknum oknum yang bermain di dalamnya," harapnya. (Anti/fajar)