Begitu juga Amhar, warga kampung Kacengpureng, Kecamatan Bontomatene, yang setuju dengan adanya program prioritas Anir-Lutfi ini ketika menjabat nanti.
"Karena di sini guru mengaji tiap tiga bulan baru dapat gaji. Itu dari dana desa dapat Rp600 ribu per tiga bulan. Saya pikir dengan adanya program ibu ini akan lebih bagus lagi. Jadi mereka lebih semangat. Orang kalau dikasih hadiah kan semangat, apalagi sudah belasan tahun mengajar," kata Amhar kepada Anir.
Guru mengaji di Kampung Kekeang, Desa Tamarupa, Aminah juga berharap mendapat perhatian dari pemerintah daerah. "Saya sudah mengajar kurang lebih 15 tahun. Sudah banyak mi saya kasi tamat. Saya doakan semoga terpilih nantinya, supaya saya juga bisa naik umrah sama kita," ujar ibu paruh baya ini.
Sementara itu Anir menjelaskan, program Bidang Sosial Keagamaan dan Kemasyarakatan yang dibuatnya, merupakan bentuk perhatian dirinya kepada para pahlawan kecerdasan bangsa, yang ikhlas mewakafkan dirinya.
Dengan tagline Anir Sejahtera, pihaknya telah merumuskan beberapa hal seperti peningkatan insentif bagi guru mengaji, imam masjid dan pemandi jenazah antara Rp1 juta-Rp2 juta; pemberian beasiswa bagi hafiz Al-qur'an, baik tingkat pelajar maupun mahasiswa.
"Kami peduli terhadap mereka dan menerima banyak masukan warga makanya kami adakan program umrah gratis 50 orang per tahun untuk imam masjid, guru mengaji, pemandi jenazah, dan kaum dhuafa," jelasnya.
Lutfi Hanafi menambahkan, dengan adanya program ini, menjadi bukti komitmen Anir-Lutfi untuk memberi perhatian terhadap guru mengaji dan imam masjid.