Soal kasus dugaan politik uang yang membelit Danny, pria yang akrab disapa None ini tak ingin berkomentar. Ia tak ingin terlibat dalam mencampuri masalah kandidat lain. “Tidak ada yang namanya durian runtuh, kami fokus untuk bekerja,” bebernya.
Jubir None-Zunnun, Arvelia Arifin menambahkan jika pihaknya tak terpengaruh dengan ragam survei yang memposisikan None-Zunnun di posisi terendah. Biarlah rendah di konsultan tetapi menang di TPS. "Pihaknya punya survei sendiri yang menjadi acuan," kuncinya.
Perkuat Konsolidasi
Soal komentar pengamat, tim pemenangan Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan), Fauzi Andi Wawo mengatakan, sebenarnya simpul pemenangan sudah dibentuk sejak awal. Mesin partai pemenangan sudah berjalan. Dan bila disebut tak bekerja untuk kemenangan Dilan dan menunggu keuntungan atas konflik dua calon, pihaknya menepis.
Sebab, jauh hari sebelum ditetapkan sebagai pasangan calon, semua tim sudah bergerak masif menggalang dukungan. "Kami hanya ingin bekerja dan memperkuat konsolidasi tim. Tak pusing dengan tim lain," tegasnya.
Rangkul Milenial
Utamanya di kalangan milenial, kata dia, pasalnya suara milenial ini adalah salah satu penentu pada Pilwalkot Makassar. Dan untuk memaksimalkan hal tersebut. Bahkan beberapa komunitas baik dari kalangan milenial juga sudah dibentuk. Seperti di antaranya yang diberi nama Milenial Andal (Milea).
"Di dalamnya Deng Ical dan Fadli Ananda akan membangun Balla Caradde menjadi pusat pelatihan, inkubasi, dan pendampingan usaha," tuturnya. (ful-sua/abg/fajar)