FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Malang nasib dua korban pembacokan oleh mantan Narapidana (Napi) ini. Salma, 60 tahun dan anaknya, Selfi, 30 tahun.
Keduanya harus mengalami cacat seumur hidup akibat tebasan parang yang dilakukan Syahfuddin Daeng Lewa, 32 tahun yang telah tewas ditembak mati oleh polisi.
Direktur RSUD Dadi, dr Arman Bausat, mengatakan, luka yang dialami ibu dan anak ini sangat parah dan mengharuskan tim medis melakukan amputasi beberapa bagian tubuh mereka.
"Untuk ibu Salma, kita amputasi lengan kirinya setinggi siku karena pembuluh darah dan beberapa syaraf otot itu sudah putus. Kemudian luka robek otot di paha kiri sudah kita jahit. Sekarang lagi pemulihan di ruang perawatan," katanya, Senin (26/10/2020).
Kendati demikian, kondisi kesehatan Salma mulai membaik dan masih dalam rawat inap pihak rumah sakit pasca kejadian.
"Kondisinya mulai membaik, mudah-mudahan terus stabil," jelasnya.
Sedangkan korban Selfi yang menjadi istri dari pelaku juga mengalami hal serupa. Dia sempat mengeluarkan banyak darah akibat tebasan dari residivis kasus pembunuhan itu.
Tim medis pun terpaksa melakukan amputasi terhadap Selfi, yang menjadi korban dari keganasan suami kejamnya itu dan masih menjalani perawatan medis.
"Luka lain di paha kanan itu robek sekitar 20 sentimeter dan sudah dijahit. Di lengan bawah kiri itu juga dijahit robekan sekitar 8 cm, Betis kiri bawah luka robek disertai patah tulang, sudah dijahit, dibersihkan baru dipasangi gips. Kemudian dahi kiri robek lebar, sudah dijahit. Kondisinya pasca operasi masih dalam pengaruh bius, tapi mudah-mudahan makin baik," jelas Arman.
Aksi pembacokan dalam sebuah rumah tangga ini terjadi di Jalan Barawaja, Kota Makassar, Jumat (23/10/2020) lalu atau seusai salat Jumat baru saja ditunaikan.
Saat itu, pelaku Syahafuddin Daeng Lewa hendak bertemu dengan istrinya, Selfi yang menurut informasi, akan mengajukan surat perceraian.
Daeng Lewa pun tahu dan datang ke rumah istrinya itu, namun dihalangi oleh metuanya, Salma dan Alimuddin. Daeng Lewa pun emosi dan menebas kedua mertuanya itu hingga bersimbah darah.
Begitu pun dengan Selfi. Ketiga korban pun ditemukan sekarat di rumahnya itu. Sedangkan pelaku Daeng Lewa kabur ke rumahnya, di Jalan Pampang II dan ditembak mati oleh polisi karena melawan dan melukai satu petugas.
"Jenazah pelaku telah kami bawa ke RS Bhayangkara. Ketiga korban dan satu anggota kami dibawa ke RS," kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal Fathur Rakhman di lokasi.
Namun ini masih akan didalami oleh penyidik Reskrim Polsek Panakkukang. Pihaknya kini tengah fokus pada pengobatan tiga korban dan satu personelnya tersebut.
"Infonya memang (Selfi) mau ajukan cerai. Tapi kita masih dalami," ujar Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Iqbal Usman kepada wartawan. (Ishak/fajar)