Kisah Ridwan, 13 Tahun menjadi Tenaga Sukarela di RS dengan Gaji Tak Pasti

  • Bagikan

Ketakutan itu semakin menjadi-jadi dan berlangsung hingga hari ini. Saat pasien Covid-19 meninggal, jenazahnya dimakamkan tanpa kehadiran sanak keluarga di pemakaman khusus.

Dari perspektif masyarakat itu, penghasilannya dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah tentu akan sangat berkurang. Apalagi dia harus menanggung seorang istri dan empat anak.

"Selama Covid, jumlah kunjungan pasien menurun. Kadang Rp600 dan Rp500 ribu perbulan. Sebelum Covid Rp800 sampai Rp1 juta. Itu pun pencariannya tidak jelas waktunya," terang dia.

Namun tak apa. Meski cucuran keringat yang jatuh tak sebanding dengan penghasilan yang ia terima, baginya, bekerja di rumah sakit itu adalah sebuah pekerjaan mulia.

Satu nyawa yang diselamatkan, akan berbuah manis di akhirat kelak. Yang paling berharga, anaknya bisa makan untuk menyambung hidup dan membantu perekonomian keluarga di saat usia Ridwan yang mulai senja nanti. (Ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan