Cerita IN, Korban Dugaan Perdagangan Manusia yang Awalnya Dijanji Pekerjaan Bergaji Besar

  • Bagikan

Agar suasana rumah tak semakin keruh, IN pun kabur dan memilih tinggal di rumah temannya di Kecamatan Bontoala berinisial AS, dan menceritakan masalahnya dalam rumahnya kepada temannya itu.

Selama tinggal bersama AS di Bontoala, IN mulai kehabisan uang. Ponsel miliknya pun dijual untuk menutupi segala kebutuhan sehari-harinya.

"Ponsel IN mau dijual kepada teman AS bernama Firsah. IN pun diajak ke tempat karaoke dikasih makan. Ponselnya hanya digadai sama Firsah untuk kebutuhan hidup IN selama kabur dari rumah," kata Lukman.

Akal licik Firsah pun datang. Dia menawari IN pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Dia menawarkan IN jadi pemandu lagu di Maluku. Namun ditolak.

"Dikasih waktu berpikir. Firsah ini bilang tugasnya bukan melayani pelanggan seperti Pekerja Seks Komersial (PSK) atau dibooking begitu. Akhirnya korban ini setuju, dengan catatan, tugasnya hanya menemani menyanyi," jelas Lukman yang mengikuti perkataan Firsah, berdasarkan cerita IN.

Setelah itu, IN pun dikenalkan oleh seorang wanita bernama Nurul dan memberikan fasilitas berupa makan, minum, pakaian, dan uang saku kepada IN selama kabur dari rumahnya.

"Di situ IN dikasih tahu lokasi tempatnya akan bekerja sebagai pemandu tamu karaoke, di Kota Dobo, Maluku dengan gaji besar. Syaratnya, IN tidak boleh kasih tahu keluarganya. Semua administrasi diurus Nurul," ungkap Lukman.

Lalu pada 7 Desember 2020 pukul 17.00 Wita di sebuah wisma di dekat Bandara Sultan Hasanuddin, IN dikenalkan dengan wanita bernama Lia.

Lia pun memfasilitasi segala kebutuhan serta mengganti KTP milik IN untuk diberangkatkan ke Maluku menjadi pemandu lagu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan