FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyebut penemuan drone bawah laut atau seaglider di perairan Pulau Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebagai mata-mata.
"Itu mata-mata, kita sudah koordinasi dengan Danlantamal (Lantamal VI Makassar)," kata Nurdin.
Dirinya menduga drone bawah laut tersebut milik negara asal pembuatnya. Sehingga pihaknya telah mengirim nota diplomatik sebagai komplain ke Kedutaan Besar China.
"Jadi itu kita sudah komplain lewat nota diplomatik ke Kedutaan Besar China," sambungnya kemudian.
Sebagaimana diketahui, pada 20 Desember 2020 lalu, seorang nelayan di Sulawesi Selatan menemukan benda asing di bawah laut. Benda asing tersebut ternyata unmanned underwater vehicle (UUV) atau drone bawah laut, yang diduga berasal dari China. (Anti/fajar)
