800 Ribu Pengangguran
Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Sulsel mendata, pada 2020 lalu ada 241.661 peserta yang menerima insentif Kartu Prakerja. Nilai manfaatnya mencapai Rp857,89 miliar.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mendata ada 801,28 ribu orang di Sulsel terkena dampak pandemi Covid-19 pada Agustus 2020.
Dampak tersebut tak hanya berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK), tetapi juga jam kerja berkurang, sementara tidak bekerja, hingga menjadi pekerja paruh waktu.
Jika dirinci, jumlah pengangguran akibat Covid-19 mencapai 61,15 ribu orang, bukan angkatan kerja 21,29 ribu orang, sementara tidak bekerja sebanyak 61,31 ribu orang, dan bekerja dengan pengurangan jam kerja karena Covid-19 ada 657,53 ribu orang.
Ketua Apindo Sulsel Latunreng mengatakan pandemi membuat dunia usaha ngos-ngosan. Mau berlari cepat juga sulit. Kebijakan pemerintah tidak ada yang pasti. Sebab pembatasan masih ada di mana-mana.
Padahal, pengusaha rata-rata memiliki dana cadangan maksimal hanya 6 bulan saja. Sementara sekarang, Covid-19 sudah eksis di Indonesia hampir setahun. Makanya, Prakerja ini penting untuk menolong masyarakat pencari kerja. Dibekali dengan skill. Tetapi, memang pengusaha juga belum punya kemampuan untuk ekspansi.
"Jadinya berlum ada ruang untuk menyerap tenaga kerja yang sebelumnya terdampak. Wait and see dulu," terangnya.
Yang dibutuhkan dunia usaha adalah belanja pemerintah harus tinggi, proyek-proyek harus digelontorkan dengan mekanisme tender. Tidak melanggar tetapi dipercepat. "Kalau dunia usaha bergerak pasti tenaga kerja juga terserap maksimal," kuncinya. (ism-ful-tam/zuk)