Bahkan sebagian masyarakat khususnya untuk para content creator dan professional gamers, akses kecepatan internet yang dibutuhkan bisa mencapai 50 Mbps. Apalagi perkembangan layanan video on demand dengan dukungan kreativitas generasi milenial dan Gen Z yang menghasilkan konten video semisal untuk YouTube.
Oleh karena itu, kecepatan optimal yang dibutuhkan setiap pelanggan sangat berbeda tergantung dari aktivitas digital yang dikerjakan. Mengingat pandemi Covid-19 berdampak secara merata ke seluruh tanah air. Maka, akses kecepatan optimal internet sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat di seluruh Indonesia hingga ke pelosok desa. Bukan sekadar memberikan akses kecepatan internet tetapi hanya berada di area-area tertentu seperti di kota-kota besar saja.
Ditambah memang Indonesia sedang memasuki transformasi digital, infrastruktur akses internet sangat dibutuhkan, baik di kota maupun hingga ke desa, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.
Beruntung memang upaya infastruktur telekomunikasi dan internet secara terus-menerus dikerjakan, termasuk Palapa Ring yang dikerjakan pemerintah dan juga PT Telkom yang sebelumnya juga telah membangun jalur serat optik pita lebar SMPCS (Sulawesi Maluku Papua Cable System) dan jalur Kupang-Mataram.
Walaupun pemerintah akan membangun 12.548 desa yang disebut belum mendapatkan jaringan 4G, operator telekomunikasi sesungguhnya sudah memberikan banyak kontribusi, termasuk membuka akses internet di ujung Timur Indonesia, Papua, dan wilayah yang tergolong 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).