Dapat Dukungan PLN, Petani Untung, Destinasi Wisata Tercipta

  • Bagikan

Manfaat lampu pijar yang menggunakan listrik dari PLN juga dirasakan petani lainnya di Desa Bamba Puang, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Ardi Yunus (42). Katanya, selain biaya operasional untuk membeli pestisida yang berkurang, hasil panen juga meningkat.

"Sekarang produksi naik bisa mencapai dua kali lipat. Kalau biasa di satu kebun saya panen 700 kilo (kilogram, red), sejak pakai lampu pijar bisa sampai 1,3 ton," ungkapnya.

Berkah lampu pijar bagi petani bawang diamini Kadis Pertanian Enrekang, Addi. "Kami sebut listrik masuk kebun. Selain untuk irigasi, listrik juga kini digunakan untuk menyalakan lampu pijar sebagai inovasi untuk mengusir hama di kebun bawang petani," ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan kepada petani, PLN UP3 Pinrang, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lakawan sejak 10 Oktober 2020 sudah meluncurkan program yang diberi nama Petik Bawang Merah. Addi mengaku sangat mengapresiasi program tersebut. "Sangat membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," lanjut Addi.

Muh Ridha Modeong, Manager ULP Lakawan menyampaikan, PLN senantiasa mengakomodasi kebutuhan layanan listrik dari masyarakat petani melalui agriculture electrifying. Program Petik Bawang Merah, kata Ridha hadir dengam layanan berupa listrik untuk pompanisasi, penyiraman, hingga ke penerangan pada kebun bawang merah.

"Sejauh ini tercatat tidak kurang 1.000 pelanggan yang memanfaatkan layanan Petik Bawang Merah dan seiring maraknya penggunaan lampu hama, animo masyarakat untuk memanfaatkan program ini kian meningkat, tentunya PLN khususnya ULP Lakawan siap melayan. Ketersediaan pasokan lebih dari cukup," ungkapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan