Dapat Dukungan PLN, Petani Untung, Destinasi Wisata Tercipta

  • Bagikan

"Saya pernah camping bersama teman-teman di Desa Pekalobean. Suasananya sangat mendukung. Udara sejuk dari atas pebukitan, sambil menikmati cahaya lampu dari kebun bawang petani memberikan kesan tersendiri. Kita seperti melihat kota yang ramai karena terang, padahal itu hanya kebun bawang," aku warga Sidrap, Indriati Lewa (21).

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Enrekang, Danang Sumarna mengakui, jika potensi sektor pariwisata cukup terdongkrak dengan adanya inovasi lampu pijar ini. Meski belum dikelola secara maksimal, ia melihat ke depan bisa dikembangkan lebih baik.

"Sejauh ini kami baru sekadar melakukan pendampingan. Spot wisata untuk lampu pijar ini masih dikelola masing-masing desa. Tidak menutup kemungkinan, ke depan kita bisa bantu untuk membangun fasilitas pendukung untuk menarik lebih banyak wisatawan," jelasnya.

Tak sampai di situ, potensi agrowisata Enrekang ini bahkan sudah dilirik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). Selasa 23 Februari 2020 lalu, Bupati Enrekang, Muslimin Bando diundang khusus ke Kantor Kemendes PDTT.

"Kita diundang untuk memaparkan potensi agrowisata yang kita miliki di desa-desa. Ada beberapa yang menarik perhatian Kemendes, salah satunya potensi agrowisata dari lampu pijar di kebun bawang petani bawang merah. Inovasi pengusir hama ini memang membuat desa-desa di Enrekang jadi terang dan banyak dikungjungi wisatawan dari luar," papar Muslimin.

Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi mengaku telah lama mendengar potensi yang Enrekang miliki. Di antaranya yang menarik perhatian adalah light trap atau lampu perangkap hama yang digunakan petani bawang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan