Posisi Wagub Sulsel Jadi Rebutan? Ini Kata Pengamat

  • Bagikan

Lebih lanjut, kata Luhur, merujuk pengalaman DKI Jakarta, ketika kader Gerindra mundur dari jabatan Wagub, maka penggantinya pun tetap dari Gerindra. Artinya bisa juga Wakil Gubernur dari kader atau figur yang direkomendasi oleh PDIP.

"Semua kembali ke konsensus koalisi partai pengusung. Yang pasti, mekanismenya 2 nama yang diajukan ke paripurna DPRD Sulsel untuk dipilih. Ketua-ketua partai tentu punya previlege atau keistimewaan pertama sekali, untuk mengakses peluang politik ini," bebernya.

Meski demikian, ia menegaskan, bisa saja mereka memberi kesempatan pada kader atau figur lain, yang dipercayainya dan bisa mengamankan dukungan di DPRD Sulsel.

Terkait nama-nama yang berpotensi untuk mengisi jabatan Wagub, Luhur tidak begitu terlalu ingin merespon. Namun, ia mengakui bahwa memang ada beberapa nama.

"Kalau harus sebut nama, misalnya dari PAN sebagai partai pengusung terbesar ; Ashabul Kahfi, Usman Lonta, Irfan AB atau Yusran Paris," pungkasnya.

Terpisah, pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto, mengatakan bahwa Ashabul Kahfi atau Irfan AB memiliki kapasitas yg hampir sama.

"Ashabul Kahfi dengan kematangan politik dan jaringan, sementara Irfan AB, lebih dekat dengan pemuda," ungkapnya.

Sementara itu, kata Andi Ali, dalam mendampingi ASS, keduanya butuh kerja keras untuk mampu membangun jaringan politik dengan pemilih agar bisa menjadi pendamping yang punya prospek bagus. (mg10/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan