2 Pekan Pasca Bom Katedral Makassar, PBNU: Jangan Takut!

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Tepat 14 hari atau dua pekan lamanya pasca bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar, pada 28 Maret 2021 lalu.

Hari ini, Minggu (11/4/2021) bertepatan dengan peristiwa mengerikan, akibat ulah dari dua terduga teroris dari kelompok Jemaah Asharut Daurah (JAD).

Meski dalam aksi itu sempat menimbulkan korban luka bakar sebanyak 20 orang, namun Ketua PB Nahdatul Ulama (NU), Said Aqil Siradj memberikan semangat kepada umat Katolik di gereja itu untuk tidak takut terhadap aksi teroris di Tanah Air.

"Tidak usah takut. Mari tingkatkan kewaspadaan, semakin solid satu sama lain. Mari bersolidaritas. Tidak hanya dalam unsur agama juga. Kita sama-sama berdiskusi dan meningkatkan kerja sama melalui program yang kita kerjakan bersama apapun itu," katanya saat mengunjungi Gereja Katedral, pagi tadi.

Pria berkacamata dan berkopiah hitam ini menyampaikan, aksi terorisme bukanlah bagian dari ajaran Islam. Apalagi sampai melakukan aksi bom bunuh diri.

Hubungan dengan umat agama lain pun tetap harus dijaga, dan tak boleh retak sedikit pun di tengah masyarakat. Kata dia, tak ada satu pun agama yang mengajarkan menyakiti apalagi sampai membunuh orang lain atas nama agama.

"Mari membangun keharmonisan kerukunan dan saling menghargai satu sama lain antar ummat beragama," tambahnya saat didampingi Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam.

Diketahui, terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar telah tewas. Jumlahnya satu orang yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mereka adalah pasangan suami istri, bernama Lukman dan YSF.

Dia terduga pelaku itu ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Beberapa bagian tubuhnya berserakan dan motornya hangus terbakar akibat bom yang ia ledakkan di gerbang masuk Gereja tersebut.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, dua terduga teroris merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

“Mereka adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu dari kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang kami amankan,” katanya.

Kedua pelaku itu juga bagian dari kelompok Daro. Daro merupakan pelaku yang pernah melakukan aksi teror di Jolo, Filipina.

“Kelompok Daro pelaku yang beberapa waktu yang lalu kita amankan. Kelompok ini bergabung terkait yang pernah melakukan kegiatan bom di Jolo (Filipina),” katanya.

Sementara itu, Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2011-2014 Ansyaad Mbai mengatakan, bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ada kaitannya dengan kasus pemboman gereja katedral di Solo Jateng dan Filipina.

Pelakunya bisa saja dari kelompok yang sama. Apalagi, kata Ansyaad, pelaku pemboman di Filipina juga merupakan terorisme dari Sulawesi Selatan kala itu. Dimana keduanya suami istri.

Ia mengatakan gereja adalah sasaran favorit para teroris. Anggapan mereka adalah Islam terpuruk karena kelompok non muslim. (Ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan