FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menjelaskan persiapan
pemerintah dalam penanganan Covid-19 pada periode menjelang dan setelah Idul Fitri 2021.
Apalagi ada beberapa daerah di Sumatera yang perlu perhatian khusus akibat kenaikan kasus
harian, serta adanya penyelenggaraan pelarangan mudik sampai 17 Mei 2021.
Secara umum, tingkat kasus aktif dan kesembuhan di Indonesia masih lebih baik daripada global.
Per 9 Mei 2021, jumlah kasus aktif tercatat sebanyak 98.395 kasus atau 5,7% dari total kasus,
lebih rendah daripada persentase global 12,13%. Kemudian, tingkat kesembuhan 1.568.277 kasus
atau 91,5% dari total kasus, lebih tinggi dibandingkan global 85,78%.
Di sisi lain, tingkat kematian sebesar 47.012 kasus atau 2,7% dari total kasus, masih lebih tinggi daripada persentase global 2,08%.
Penyebabnya antara lain, masih ada 11 Provinsi dari 30 provinsi pelaksana PPKM Mikro yang
mengalami tren kenaikan tambahan konfirmasi harian, dan ada 5 provinsi dengan tren kenaikan
cukup tajam, yaitu: Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat.
Kenaikan tren tambahan konfirmasi kasus harian menyebabkan 7 provinsi mempunyai Bed
Occupancy Ratio (BOR) > 50% (per 8 Mei 2021), yaitu di Sumatera Utara (63,4%), Riau (59,1%),
Kep. Riau (59,9%), Sumatera Selatan (56,6%), Jambi (56,2%), Lampung (50,8%), dan
Kalimantan Barat (50,6%).
“Sebagian besar provinsi di Sumatera mempunyai BOR tinggi, terutama tempat pemasukan
Pekerja Migran Indonesia (PMI),” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto, dalam Keterangan Pers usai Rapat Terbatas Presiden Penanganan Pandemi Covid-19, di
Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/5).