Selain itu, juga dilakukan tracing pada beberapa lokasi yang memiliki konsentrasi pemudik besar.
“Khusus untuk mereka yang melakukan perjalanan darat (kami sarankan) harus diberi vaksin
gratis. Sedangkan, untuk udara proses tracing-nya lebih pendek, jadi baru besok akan dilakukan
pembahasan,” jelasnya.
Mengenai kepulangan PMI, baik di Kep. Riau maupun Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat,
Kemenhhub akan menyediakan kapal dan bis utk mengantar mereka sampai ke tujuan akhir.
Pangdam akan mengambil alih di Kepri dan Kalbar. “Untuk penggunaan pesawat udara tidak ada
lagi penerbangan carter di masa peniadaan mudik ini,” tegasnya.
Penjagaan dari Sisi Kesehatan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerangkan bahwa menjelang Idul Fitri, Kemenkes
sudah menyiapkan berbagai kemungkinan dengan meningkatkan kapasitas TT dari RS, juga
menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan obat-obatan yang cukup. Kemenkes juga akan
mendistribusikan obat-obatan ke daerah yang masih kurang stoknya, sehingga setelah Idul Fitri
akan mencukupi kebutuhan sekiranya jumlah kasus aktif meningkat.
Rinciannya, kapasitas TT RS Nasional untuk TT Rawat Insentif (22.042), TT Umum (367.129), jadi
total 389.171. TT khusus Covid-19 yaitu TT Rawat Insentif (7.539), TT Isolasi (65.255), sehingga
totalnya 72.794.
“Persiapan sudah dilakukan, tapi saya berdoa semoga (kemungkinan buruk) itu tidak terjadi. Jadi
yang status sekarang masih ada kapasitas tempat tidur RS secara umum masih 2 kali lipat di
atasnya, sehingga kalau sampai jumlah kasus aktif meninggi lagi, masih ada kapasitas TT RS yang
bisa dikonversi menjadi fasilitas Covid-19,” ujar Menkes.