"Di antara pasukan yang dipimpin I Fatimah, terdapat banyak wanita yang dikenal sebagai Pasukan Bainea (pasukan wanita), yaitu semacam srikandi membantu perjuangan raja Gowa,” seperti yang ditulis dalam buku “Profil Sejarah, Budaya, dan Pariwisata Gowa”. Buku tersebut ditulis oleh Akademisi Unhas, Adi Suryadi Culla, Zainuddin Tika, dan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Jika Sultan Hasanuddin dijuluki oleh Belanda “Ayam Jantan dari Timur”, maka I Fatimah digelari oleh seorang penyair Belanda dengan nama “Garuda Betina dari Timur”.
Sementara itu, Sistem Informasi Database Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mempawah, menjelaskan, Daeng Fatimah adalah Istri Daeng Talibe yang makamnya terdapat di Desa Sui Bakau Kecil.
Suami Istri ini merupakan Panglima Perang Kerajaan Mempawah, dimana khusus kepada Daeng Fatimah ditugaskan menjaga wilayah perairan Kerajaan Mempawah yang dipusatkan didaerah Pulau Temajo dan tugas ini dijalankannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. (eds)