FAJAR.CO.ID – Covid-19 adalah penyakit pernapasan Mayoritas penderita Covid-19 mengalami gejala seperti batuk, demam, dan sesak. Maka pasien bisa mengalami gejala yang tak nyaman pada area THT (Telinga Hidung Tenggorokan).
Baru-baru ini ahli dari Southwest Virginia dr. Megan Soliman menjelaskan, Covid-19 dapat menyebabkan gejala hidung yang mirip dengan infeksi saluran pernapasan atas. Seperti hidung tersumbat atau berair. Beberapa laporan dan studi kasus juga menggambarkan orang dengan Covid-19 mengalami sensasi terbakar di hidung.
Menurutnya rasa terbakar di hidung berpotensi menjadi gejala Covid-19, tetapi itu bukan salah satu gejala yang paling umum. Jadi, saat ini, tidak jelas seberapa sering orang mengalaminya.
Apa penyebab sensasi terbakar di hidung?
Sensasi terbakar di hidung Anda dapat disebabkan oleh peradangan di sinus akibat infeksi sinus. Virus, jamur, dan bakteri dapat menyebabkan infeksi sinus.
Satu studi Agustus 2020 dari 1.773 orang dengan Covid-19, sebanyak 4,1 persen merasakan hidung tersumbat dan 2,1 persen merasakan hidung meler. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penyumbatan pada sinus yang mendorong tumbuhnya bakteri atau jamur.
Studi kasus
Dilansir dari Healthline, Rabu (26/5), sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Surgical Case Reports pada Maret 2021 menggambarkan seorang pria berusia 52 tahun dengan Covid-19 mengalami infeksi sinus parah yang menyebabkan erosi tulang di dasar sinus dan komplikasi di mata kanannya.
Tidak jelas apakah Covid-19 adalah satu-satunya penyebab atau faktor yang berkontribusi terhadap infeksi tersebut. Namun, jamur dan bakteri negatif menunjukkan bahwa Covid-19 mungkin memainkan peran utama.
Sebuah studi pada Februari 2021 meneliti tiga orang dengan Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Mereka mengalami infeksi sinus jamur. Infeksi sinus jamur memiliki angka kematian yang tinggi di antara orang yang mengalami gangguan sistem imun. Ketiga orang dalam penelitian ini meninggal karena komplikasi Covid-19.
Menurut ulasan April 2020, para peneliti berpikir bahwa Covid-19 memasuki sel Anda melalui enzim yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE-2). ACE-2 ditemukan dalam konsentrasi tinggi di rongga hidung Anda serta bagian lain dari saluran pernapasan bagian atas atau saluran pencernaan.
Satu studi Agustus 2020 dari 1.773 orang dengan Covid-19, sebanyak 4,1 persen merasakan hidung tersumbat dan 2,1 persen merasakan hidung meler. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penyumbatan pada sinus yang mendorong tumbuhnya bakteri atau jamur.
Dilansir dari Healthline, Rabu (26/5), sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Surgical Case Reports pada Maret 2021 menggambarkan seorang pria berusia 52 tahun dengan Covid-19 mengalami infeksi sinus parah yang menyebabkan erosi tulang di dasar sinus dan komplikasi di mata kanannya.
Tidak jelas apakah Covid-19 adalah satu-satunya penyebab atau faktor yang berkontribusi terhadap infeksi tersebut. Namun, jamur dan bakteri negatif menunjukkan bahwa Covid-19 mungkin memainkan peran utama.
Sebuah studi pada Februari 2021 meneliti tiga orang dengan Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Mereka mengalami infeksi sinus jamur.
Infeksi sinus jamur memiliki angka kematian yang tinggi di antara orang yang mengalami gangguan sistem imun. Ketiga orang dalam penelitian ini meninggal karena komplikasi Covid-19.
Menurut ulasan April 2020, para peneliti berpikir bahwa Covid-19 memasuki sel Anda melalui enzim yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE-2).
ACE-2 ditemukan dalam konsentrasi tinggi di rongga hidung Anda serta bagian lain dari saluran pernapasan bagian atas atau saluran pencernaan.
ACE-2 juga ditemukan di bagian lain tubuh Anda, seperti saluran pencernaan, paru-paru, pembuluh darah, dan jantung. Konsentrasi ACE-2 tertinggi di hidung, ditemukan di sel piala penghasil lendir dan sel epitel bersilia, yang merupakan sel yang melapisi saluran rongga hidung.
Para peneliti juga menemukan bahwa Covid-19 juga membutuhkan protein yang disebut TMPRSS2 untuk memasuki sel secara optimal. TMPRSS2 juga telah diidentifikasi dalam sel-sel yang melapisi hidung Anda, menurut penelitian bulan Juni 2020. Penelitian pada tikus menemukan bahwa penurunan kadar protein ini pada tikus menyebabkan penurunan replikasi virus Covid-19.
Gejala Covid-19 pada hidung paling umum
Menurut sebuah studi 2021, yang diterbitkan dalam American Journal of Otolaryngology, sekitar 33 persen orang dengan Covid-19 memiliki gejala ringan yang memengaruhi hidung, seperti kehilangan penciuman atau rasa.
Hilang atau berkurangnya rasa dan bau sering dilaporkan sebagai gejala awal Covid-19. Sebuah penelitian pada Juli 2020 menemukan bahwa 73 persen orang melaporkan kehilangan penciuman sebelum diagnosis Covid-19 dan 26,6 persen orang melaporkannya sebagai gejala awal. (jpc)