Preview Jerman vs Latvia: Menyiapkan Strategi Perang

  • Bagikan
Ilkay Gundogan merayakan gol penaltinya bersama Leroy Sane (tengah) dan Serge Gnabry/EFE

Selain barisan pembunuh, pelatih berusia 61 tahun itu juga harus memutuskan formasi yang akan ia pakai. Loew bisa mengubah barisan pertahanan dengan sistem 3-4-2-1 atau 3-4-3. Pasalnya, ia membutuhkan benteng yang kokoh di EURO 2020.

Dengan formasi tiga belakang, dua full-back yang beroperasi di sektor sayap sebagai gelandang, mereka bisa bertahan dengan lima pemain saat diserang. Ini penting karena di dua laga pertama Piala Eropa mereka akan berhadapan dengan striker-striker paling berbahaya di Eropa.

Menghadapi Prancis, Jerman akan bertemu Karim Benzema, Kylian Mbappe, dan Antoine Griezmann. Sedangkan kontra Portugal, Der Panzer harus siap digempur Cristiano Ronaldo, Pedro Gonçalves, André Silva, Diogo Jota, hingga Bruno Fernandes yang tampil sangat tajam di level klub.

Palang pintu senior, Mats Hummels yang kembali dipanggil bersama Mueller dan bek Chelsea, Antonio Ruediger tampaknya menjadi pilihan pertama Jerman untuk dua tempat di sektor pertahanan. Satu slot lagi akan diperebutkan Matthias Ginter, Robin Gosens, dan Marcel Halstenberg.

Opsi lain adalah Lukas Klostermann, Robin Koch, serta Niklas Süle yang masih angin-anginan. "Untuk menciptakan formasi yang kompak dan menjaga gawang kami tetap bersih adalah kuncinya," tegas Loew.

Di luar pemilihan striker dan fomasi, Muller mengingatkan pentingnya bermain dengan lebih banyak kesabaran dan stabilitas. Selain faktor keberuntungan, itu menurutnya menjadi titik lemah mereka saat diimbangi Denmark. "Setelah kami mencetak gol dan memimpin. Kami terlalu sering memberikan hal-hal di luar kendali," jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan