Nurdin menegaskan, dirinya tidak pernah menginstruksikan untuk memenangkan kontraktor tertentu dalam sebuah tender proyek.
"Demi Allah, Ibu Sari itu tidak memberikan penjelasan yang sesungguhnya tiap bertemu dengan saya," kata Nurdin Abdullah.
Menurut Nurdin, setiap bertemu Sari ia hanya membicarakan untuk memproses dengan benar para kontraktor. Dia juga mengatakan, setiap memanggil Sari Pudjiastuti ke rumah pribadinya, karena ada hal penting yang harus dibicarakan.
"Kalau tidak urgen (mendesak) saya bicarakan di kantor," papar Nurdin.
Ia pun mengaku kecewa kepada Sari, karena fakta yang sering mereka bicarakan saat bertemu, sangat berbeda dengan yang ia ungkap di sidang.
"Makannya saya sangat kecewa, kenapa tiba-tiba orang ini (Sari Pudjiastuti, Red) mengubah semua. Padahal saya sudah memberikan contoh yang baik," tuturnya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Ronald Ferdinand Worotikan menanggapi bantahan Nurdin sangat bertolak belakang dengan fakta yang sebelumnya telah terungkap.
"Ya, memang ada yang dibantah. Misalnya dia bantah mengarahkan Sari untuk menangkan kontraktor. Sementara beberapa kontraktor kan sampaikan bahwa mereka berikan uang ke Nurdin Abdulllah," jelasnya.
Ronald menegaskan, Nurdin mengetahui orang tersebut merupakan kontraktor, tetapi tetap menerima uang. "Dia selaku gubernur minta uang operasional. Itu uang untuk apa? Tentu ada timbal balik," paparnya. (abd/rif-ham)