Polisi Tangkap Lebih 100 Preman, Remaja Ikut Terjaring

  • Bagikan

"Selesai operasi ini, kami akan memanggil pemilik atau pengelola mal sebagai saksi, karena tidak menyediakan sarana parkir. Sehingga memberikan celah bagi jukir liar untuk melakukan aksinya," terang Sugeng.

Aksi premanisme yang cukup meresahkan adalah pencurian dengan kekerasan, pencurian motor, begal, balapan liar, dan tempat hiburan malam yang tidak memiliki izin operasi.

"Kita sudah menurunkan tim Jatanras, Sabhara, dan Intelkam untuk menyisir semua aktivitas yang meresahkan masyarakat itu," sambungnya.

Salah seorang preman di bawah umur yang terjaring dalam operasi tersebut, berinisial S (16). Ia mengaku disuruh oleh kakak dan orang tuanya menjadi juru parkir liar. Alasannya untuk membantu perekonomian keluarga.

"Saya menggantikan kakak sebagai jukir liar. Dia sedang sakit. Awalnya saya tidak mau. Tetapi demi kebutuhan di rumah akhirnya saya jadi jukir," ungkap S.

Selain S, ada F (14). Ia merupakan pelajar SMP yang menjadi jukir liar. F mengaku baru satu minggu menjadi jukir liar. Itupun disuruh oleh sang ibu.

"Mamaku yang suruh, katanya untuk uang belanja. Tidak ada lagi yang bisa disuruh selain saya," terang F dengan wajah tertunduk malu. (*)

REPORTER: AKBAR DWI ROHADI
EDITOR: YUKEMI KOTO-ILHAM WASI

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan