“Dia selalu anak yang sangat bijaksana, dia selalu ingin tampil. Anda dapat melihat semua apa yang telah dia capai sejauh ini. Dia perlu memiliki disiplin, ambisi, dia selalu perlu mendorong dirinya secara maksimal,” jelas Sousa.
Memang, Sousa perlu berharap sang predator tampil garang. Pasalnya, mereka berangkat ke Rusia hanya dengan berbekal satu kemenangan sepanjang 2021. Itu pun kemenangan tersebut mereka dapatkan dari tim lemah, Andorra.
Tidak hanya itu, dalam pertandingan persahabatan pemanasan bulan ini, mereka ditahan imbang oleh Rusia dan Islandia. Hasil itu memperpanjang rekor tanpa kemenangan melawan negara-negara papan atas dalam tujuh bulan.
Makanya, kalau ingin lolos dari fase grup, kemenangan yang dinantikan publik Polandia harus bisa mereka hadirkan dalam laga nanti. “Itu mendasar dalam banyak hal, terutama bagi kami di mana kami baru memulai proses ini, dengan ide-ide baru , filosofi baru, metode pelatihan baru, dan kepemimpinan baru,” tegas Sousa.
Tapi mantan pelatih Fiorentina itu memastikan tidak akan mudah untuk mengalahkan Slowakia. “Ini tidak akan mudah. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat dinamis, itu akan menjadi pertarungan mental, tentang fokus, kami tidak boleh membuat kesalahan, kami harus siap,” ujarnya.
“Kami harus menemukan celah di Slowakia, tim yang terorganisir dengan baik dan bertahan dengan baik dengan blok menengah hingga rendah. Mereka sangat kuat dalam transisi, sangat langsung, mereka tidak menghabiskan banyak energi dalam membangun serangan dan juga sangat kuat dari bola mati,” tandasnya.