Selain memperbaiki lini tengah, Gunes juga mengharapkan performa barisan penyerangnya akan lebih baik. Makanya, ia meminta pemainnya memainkan permainan yang lebih agresif dan memastikan bomber utama mereka, Burak Yılmaz bisa mendapat suplai bola lebih banyak.
Di kubu Wales, pelatih Rob Page berbicara kepada BBC Sport menjelaskan bahwa laga ini bakal sulit seperti pertandingan pertama mereka. "Turki adalah lawan yang berbeda. Kami harus solid dan terorganisir dengan baik lagi,” ujarnya.
Page mengklaim Italia yang jadi lawan terakhir mereka memiliki kualitas berlimpah. Namun, bukan berarti ia meremehkan pasukan Gunes. “Kami juga menghormati Turki. Kita fokus pada itu sekarang dan kami akan mempersiapkan ujian itu. Itulah fondasinya," tegas Page yang akan kembali mengandalkan Kieffer Moore sebagai ujung tombak.
Wales telah membuktikan bahwa mereka sulit dikalahkan di pertandingan-pertandingan besar. Mereka sejauh ini hanya kalah satu kali dari 14 pertandingan kompetitif terakhir. “Kami menghormati tim yang ada di grup dan kompetisi ini, tetapi kami tidak takut pada siapa pun," kata asisten Ryan Giggs tersebut.
Aaron Ramsey yang diprediksi akan kembali menjadi starter setelah tampil satu jam kontra Swiss sementara itu mengingat rekan-rekannya tentang vitalnya laga ini. Ia juga berharap mereka bisa pulih dengan baik. "Turki adalah pertandingan penting bagi kami," kata pemain Juventus tersebut di UEFA.com.
Laga dini hari nanti akan menjadi pertemuan ketujuh kedua negara. Di enam duel sebelumnya, Wales yang kini menempati peringkat 17 FIFA sedikit lebih unggul dengan tiga kemenangan berbanding dua milik Turki. Tapi di pertemuan terakhir mereka pada kualifikasi Piala Dunia 1998, Turki menang 6-4. (amr)