Lanjut Appi, sejauh ini sudah ada tiga nama yang dibidiknya untuk menempati posisi sekertaris, hanya saja ia masih enggan menyebutkan nama ketiganya.
Meski belum mau menyebutkan nama, tiga nama santer dikabarkan tepat untuk mengisi posisi sekretaris DPD II Golkar Makassar.
Mereka adalah eks Plt Ketua Golkar Makassar Irianto Ahmad, Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Andi Nurhaldin, dan mantan ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Makassar Usman Sofyan.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma mengatakan, lamanya penyelesaian struktur kepengurusan bisa berdampak pada pekerjaan elektoral partai.
Sebab, kata Sukri, dalam konteks institusi, kepengurusan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendorong optimalisasi kerja organisasi, termasuk dalam meraih tujuan-tujuannya.
"Kalau Golkar belum merampungkan struktur kepengurusannya di Makassar, tentu saja akan ada fungsi-fungsi kerja kepengurusan partai yang tidak akan bekerja secara maksimal," jelas Sukri.
Dengan demikian, lanjut Sukri, sebagai sebuah sistem kerja, jika ada satu bagian yang tidak dapat maksimal, tentu hal ini sangat mempengaruhi bagian-bagian lain. Pada akhirnya akan mempengaruhi target-target partai, apalagi target yang diberikan cukup besar.
"Sebaiknya kepengurusan partai Golkar dengan target yang begitu besar dan waktu kerja yang agak mepet menuju ke tahun 2024, maka tentu hal ini berpotensi akan menimbulkan masalah dalam memaksimalkan kinerja partai," jelasnya.
Sementara terkait posisi sekretaris yang kabarnya bakal diisi oleh Usman Sofian, hal itu dianggap sebagai keuntungan tersendiri, khususnya lebih kuat dalam basis Nahdatul Ulama.