Oleh karena itu, sikap ananiah ini dikutuk Allah dengan tajam sekali. Tokoh sejarah yang pernah besar dan kemudian dihancurkan Allah, karena sikap ini, banyak diceritakan di dalam al-Qur'an. Antara lain Fir'aun, Namrud, Samiri, Abu Lahab dan lain-lain. (Baca juga: Bikin Binasa Kehidupan, Gara-Gara Memperturutkan Hawa Nafsu )
Obat Sifat Ananiah
Obatnya ialah 'ibadah yang ikhsan dan khusyu', sehingga kita betul-betul bisa merasa ridha menerima ketentuan Allah terhadap diri kita masing-masing. Ibadah yang ihsan ini berfungsi membersihkan pribadi ini dari sikap ananiah ini.
Ibadah yang ihsan telah diterangkan oleh Rasulullah sebagai merasakan bahwa kita melihat Allah dalam 'Ibadah itu, karena walaupun tak mungkin melihat-Nya, tapi kita dapat merasakan, bahwa Allah senantiasa melihat dan memperhatikan perangai kita. 'Ibadah yang ihsan ini akan menumbuhkan rasa dekat dan mesra dengan Allah, sehingga menimbulkan rasa cinta kepada-Nya.
Rasa cinta ini akan menumbuhkan percaya diri yang sangat tinggi di dalam pribadi kita, sehingga rasa ketidak-stabilan oleh karena ketidak-pastian tadi menjadi sirna sama sekali, maka bersihlah diri dari sikap was-was atau ragu akan kasih sayang Allah, sebagaimana difirmankan Allah di dalam al-Qur'an:
وَنَفۡسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا
فَاَلۡهَمَهَا فُجُوۡرَهَا وَتَقۡوٰٮهَا
قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا
وَقَدۡ خَابَ مَنۡ دَسّٰٮهَا
"Demi pribadi dan penyempurnaannya; yang berpotensi sesat dan bertaqwa. Sungguh menanglah mereka yang mensucikannya; Sungguh rugilah mereka yang mengotorinya." (QS 91 : 7-10)