Dinilai Boros Anggaran, Program Guru 3T Dinas Pendidikan Sulsel Disorot

  • Bagikan

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Muhammad Jufri mengungkapkan, program guru 3T muncul karena banyaknya keluhan atas kurangnya guru-guru yang harusnya bisa mem-back up kegiatan pembelajaran yang lada khususnya di wilayah-wilayah remote area.

"Ada satu sekolah satu ji guru negerinya kodong. Ada cuman dua. Bayangkan kalau itu saja mogok yang dua itu, tidak ada guru yang lain mendukung, mati itu pembelajaran di sekolah," jelas Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut.

Sehingga kata dia, muncullah solusi dengan mengangkat guru yang bersedia untuk ditugaskan di daerah 3T. Karena guru honorer lain ditawar tidak bersedia. Sehingga, anggaran program ini diambil dari APBD untuk memberikan upah yang layak bagi tenaga pendidik yang telah memenuhi persyaratan.

Ia menegaskan, program ini sudah terlanjur diajukan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran OPD sebelum adanya pendaftaran PPPK Guru.

"Kami sudah masukkan di DPA kita dianggaran yang kita ajukan 100 orang lalu muncul tentang kebijakan pemerintah akan mengangkat guru PPPK. Makanya kami dalam wawancara itu ditanya, kalau mendaftar PPPK jangan ikut program ini," pungkasnya.

Sekadar diketahui, terdapat 14 kabupaten yang dimasukkan dalam program dan 42 sekolah SMA/SMK.

Rekrutmen ini merupakan program kerja Disdik Sulsel yang dituangkan dalam DPA-OPD Disdik tahun 2021 pada kegiatan penataan pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidik dan surat keputusan Kadisdik Sulsel, nomor: 188.4/611 – wilayah P.PTK-Fas/Disdik tentang penetapan bidang studi untuk sekolah yang masuk dalam wilayah 3T. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan