Lakukan Tindakan Indisipliner, Boaz Solossa Akhiri Kebersamaan 10 Tahun dengan Persipura

  • Bagikan

“Sampai kami rela disindir oleh pihak lain karena dianggap ‘terlalu lemah’ sama mereka. Tetapi kami tetap sabar dan itu karena kami hormati mereka. Kami terus menunggu mereka berubah. Banyak pemain muda kita yang jadikan mereka sebagai contoh. Tapi hal itu terus berlanjut tidak ada perubahan, hanya karena rasa hormat dan begitu hargai mereka. Kami sabar, sabar dan sabar. Tuhan Yang Maha Tahu segalanya, tetapi untuk kali ini bagi kami sudah kelewatan,” tegas Tomi Mano.

Tomi Mano menceritakan, kejadian di Kediri waktu proses pencoretan salah satu pemain muda dan sanksi kepada 2 pemain muda lainnya. Saat itu Tim Pelatih, kata Tomi Mano memanggil 4 pemain senior (Boaz, Tinus, Ian, Ricardo) dan meminta tanggapan mereka terkait hal indisipliner tersebut.

“Mereka berempat sepakat untuk sanksi atas pelanggaran indisipliner. Sayangnya baru beberapa hari kemudian mereka melakukan pelanggaran yang sama. Bahkan sampai saat ujicoba melawan Persita, hal itu terjadi. Ini yang membuat kami sangat kecewa. Baru saja kita coret pemain karena indisipliner, tiba-tiba mereka lakukan, apa maksudnya? Ini seperti menampar muka kami. Manajemen seperti tidak dihargai sama sekali. Hal lain yang kagetkan kami adalah selama ini rupanya ada upaya untuk mengajak pemain lain untuk terlibat. Ini kan bisa mengganggu kondisi tim dan ini juga sangat kita sayangkan,” jelas Tomi Mano.

Pria yang akrab disapa BTM itu juga menyebutkan, bahwa manajemen sama sekali tidak berpikir untuk menggantung nasib mereka, seperti yang sudah ditudingkan oleh para netizen kepada manajemen Persipura.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan