Perusahaan di Sulsel Siap Vaksinasi Gotong Royong

  • Bagikan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong mengatakan, tingginya angka kematian nasional menjadi perhatian bagi Sulsel. Terpenting adalah memperketat perbatasan dengan wajib tes PCR dan vaksin Covid-19 bagi warga yang datang dari provinsi lain.


"Kita bersyukur belum ada varian baru itu di Sulsel. Tidak seperti yang booming di Jawa dan Bali. Tetapi tetap kita mesti waspada," kata Muhammadong, Senin, 12 Juli.


Di Sulsel, angka kematian naik enam orang pada Senin, 12 Juli. Total kematian akibat Covid-19 di Sulsel mencapai 1.039 jiwa.


"Tidak ada jalan lain kecuali kita masifkan upaya vaksinasi agar bisa mencapai target. Kemudian protokol kesehatan diperketat dan paling mendasar adalah masyarakat secara mandiri melakukan protokol kesehatan dengan disiplin," paparnya.


Upaya tersebut, lanjut Muhammadong, didorong dengan membuka kesempatan vaksin gotong royong individu bagi masyarakat yang mampu. Selain dari vaksin gratis yang disediakan pemerintah.

Meskipun saat ini memang vaksin gotong royong mandiri telah resmi ditunda. Belum jelas sampai kapan penundaan vaksin berbayar ini akan dilakukan.


"Dengan vaksin gotong royong bisa mempercepat proses vaksinasi. Jadi misalnya ada masyarakat asing (luar negeri) yang hendak vaksin tetapi tidak memiliki KTP atau NIK, mereka bisa menggunakan jalur vaksinasi gotong royong ini," bebernya.

Sementara itu, vaksin gotong royong industri juga masih menunggu kepastian Bio Farma. Sampai saat ini vaksin Sinopharm yang akan digunakan belum tersedia di Makassar. (ful-tam/rif-ham)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan