FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasus Covid-19 di Sulsel masih terus meninggi. Mengantisipasi melonjaknya pasien, hotel bisa digunakan sebagai ruang perawatan.
Demi menjamin bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit penanganan Covid-19 tetap tersedia, Pemprov Sulsel memberi kesempatan RS untuk extension (memperluas layanan) di hotel.
Dinas Kesehatan (Diskes) Sulsel mendata, per Minggu, 18 Juli, BOR RS yang menangani Covid-19 di Sulsel sebesar 49,83 persen. Terdiri atas tempat tidur (TT) isolasi yang tersedia 2.653 TT.
Isolasi yang terpakai 1.353 TT. Kemudian perawatan intensif yang tersedia sebanyak 303 TT, yang sedang terpakai 120 TT.
"BOR masih cukup. Namun, melihat kasus masih kelihatan tinggi, dimungkinkan RS untuk menambah tempat tidur di hotel," kata Kadiskes Sulsel dr M Ichsan Mustari di RSKD Dadi, Senin, 19 Juli.
Hanya saja, yang melakukan kerja sama dengan hotel adalah masing-masing rumah sakit. Bukan lagi Satgas Covid-19 Pemprov Sulsel. Itu dimungkinkan jika kapasitas tempat tidur untuk isolasi sudah penuh.
"Kalau sebelumnya itu, kan, satgas yang kerja sama. Nah, ini biar RS-nya, supaya lebih terkontrol ke penanganan pasiennya juga," beber Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel itu.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan setelah mengevaluasi penanganan Covid-19 tahun lalu, saat ini penanganan dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
"Tahun lalu Wisata Covid-nya terpisah dari rumah sakit. Dirawat sendiri. Jadi kontrolnya agak susah. Tetapi, setelah di bawah kendali rumah sakit, akan lebih mudah dikontrol," jelasnya.
Pria yang akrab dengan slogan Andalan ini memberikan kesempatan kepada direktur rumah sakit apabila membutuhkan penambahan tempat tidur. Salah satunya bisa di hotel.
"Fungsinya agar kita punya dokter spesialis tetap bisa bekerja dengan fungsinya. Tidak perlu kita keluarkan secara terpisah. Kemudian tim tetap solid dan protokol RS jauh lebih efektif dan efisien," paparnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Arman Bausat menerangkan, BOR di RSKD Dadi masih cukup. Yakni, sekitar 50 persen.
Kebijakan terbaru, rumah sakit diberikan ruang untuk menambah tempat tidur. Tetapi, syaratnya harus betul-betul penuh tempat tidur isolasi di rumah sakit.
"Kita berdoa saja semoga tidak sampai kita extend (perluas) ke hotel. Covid-19 ini bisa segera mereda. Apalagi, kan, kita sudah ada Halo Dokter yang baru saja di-launching," imbuhnya.
Program ini dapat membantu pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Bisa konsultasi dengan dokter spesialis secara gratis. Termasuk resep obat yang diberikan tanpa dipungut biaya.
"Lewat website (hallodokter.sulselprov.go.id) pasien nanti diarahkan ke nomor dokter yang telah disiapkan. Melayani 24 jam," pungkasnya. (tam)
- REPORTER: ABADI TAMRIN
- EDITOR: RIDWAN MARZUKI