Mariani, salah seorang peserta vaksin mengaku sangat antusias mengikuti program vaksinasi ini. Pasalnya, lokasi vaksin terbilang sangat dekat dari rumahnya. "Hanya puluhan langkah kaki, kita sudah sampai ke lokasi vaksin," kata Ria, sapaannya.
Ibu dua anak ini pada awalnya ragu mengikuti vaksinasi karena efek samping yang dirasakan suaminya yang lebih dulu vaksin di tempat kerjanya. "Dulu katanya belum bisa kalau ibu menyusui. Baru yang saya lihat, orang yang sudah divaksin tidak adami keluhannya. Maksudku tidak ada mi efeknya. Kalau ada efek sampingnya tidak lamaji," katanya.
Selain faktor jarak, Ria juga mengaku sangat antusias ikut vaksin karena antrean tidak panjang seperti yang umum terlihat di lokasi vaksinasi massal oleh sejumlah institusi.

Kepada penulis, Ketua RW 8, Ilham Humaedi mengatakan, total peserta vaksinasi di RW yang dipimpinnya sebanyak 76 orang. "Peserta yang mendaftar 76 orang. Tetapi yang lolos screening hanya 56 saja. 13 orang di antaranya tertunda," beber Ilham.
Dia mengatakan, vaksinasi di rumahnya hanya berlangsung sehari. Menyasar warga sekitar. "Kami belum tahu apa vaksin ke-2 masih dilaksanakan di rumah ini, sisa tunggu info lagi," jelasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Makassar mempercepat program vaksinasi, bahkan hingga tingkat Rukun Tetangga (RT). Pemkot Makassar menargetkan vaksinasi 100 RT per hari.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta jajarannya untuk proaktif mempercepat proses vaksinasi pada seluruh warga. Danny Pomanto berharap tim vaksinator Pemkot Makassar mampu melakukan vaksinasi di 100 RT per hari di 15 kecamatan se-Kota Makassar.