Dwikorita mengimbau masyarakat memeriksa bangunan tempat tinggal masing-masing sebelum kembali menempati. Sebab, gempa susulan bisa membahayakan kestabilan bangunan. Masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepi sungai. Masyarakat tetap diminta waspada bila sewaktu-waktu terjadi guncangan yang kuat dari pantai. ”Atau mengayun cukup lama lebih dari sepuluh hitungan. Mohon juga mencari tempat lebih tinggi. Tak perlu menunggu sirene berbunyi,” ungkapnya.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pemantauan dampak gempa dilakukan pusat pengendalian operasi (pusdalops). Data sementara, ada satu orang yang mengalami luka-luka akibat gempa itu. ”Orang ini berada di Kabupaten Manggarai. Sudah mendapatkan pertolongan petugas di lapangan,” ucapnya.
BNPB juga menerima laporan adanya kerusakan gedung sekolah di wilayah Kabupaten Selayar. Sampai saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar masih melakukan pendataan di lokasi terdampak. BNPB masih terus memantau perkembangan laporan dari sejumlah titik.
Hingga pukul 20.00 WIB tadi malam, tercatat ada 230 rumah di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, yang rusak akibat guncangan gempa. Kemudian juga ada satu sekolah, dua bangunan tempat ibadah, serta satu rumah jabatan kepala desa yang ikut rusak. Di antara kerusakannya adalah pagar beton roboh. Kemudian atap rumah roboh. Selain itu, ada beberapa dinding bangunan rumah warga yang roboh.