Kekhawatiran sang pelatih hanya pada sektor pertahanan yang menurutnya agak sedikit rapuh. Itu merujuk pada tiga gol yang bersarang ke gawang mereka selama fase grup.
Makanya, Beaumelle berharap kerentanan itu bisa mereka atasi saat menghadapi Mesir. “Gol kebobolan (melawan Aljazair) menunjukkan kerapuhan kami. Tetapi kami merasakan jiwa dalam tim. Saya puas dengan itu. Ada bakat individu, dan bakat kolektif,” tegasnya di Super Sport.
Pantai Gading akan kembali berharap pada Max Gradel, Franck Kessie, Sebastien Haller, dan Nicolas Pepe. Nama terakhir sejauh ini sudah mencetak dua gol dan menjadi top skor Para Gajah.
Ketajaman yang ditunjukkan Pantai Gading yang mencetak total enam gol di Grup E berbanding terbalik dengan Mesir. Selama fase grup, Mohamed Salah dan kawan-kawan hanya mencatatkan dua gol.
Setelah kalah 0-1 dari Super Eagles, julukan Nigeria, Mohamed Salah memberi keunggulan 1-0 saat Mesir menghadapi Guinea-Bissau. Sementara di laga ketiga menghadapi Sudan, giliran Mohamed Abdelmonem El-Sayed yang jadi penyumbang gol kemenangan mereka.
Pelatih Mesir, Carlos Queiroz mengakui masalah gol ini menjadi kelemahan mereka. “Bermain sepakbola yang bagus saja tidak cukup. Kami perlu mencetak lebih banyak gol dan dengan itu menjadi lebih santai dalam permainan,” tegasnya.
Kendati begitu, ia telah menjanjikan penampilan yang lebih baik dari para penyerang mereka di fase knockout ini. Menurutnya, mereka hanya butuh satu kesalahan kecil, satu rebound, dan segala sesuatu bisa terjadi di lapangan.