“Melihat laju Crystal Palace saat ini, satu kekalahan dalam delapan pertandingan terakhir, kualitas yang mereka miliki, terutama di depan dengan Zaha, ketika mereka bertahan dalam-dalam mereka sulit untuk ditembus,” jelas Guardiola.
Makanya, Guardiola menegaskan mereka memperlakukan laga ini sebagai final. “Selhurst Park selalu menjadi tempat yang sulit untuk dikunjungi. Ini final bagi kami dan kami tahu itu. Semoga kami bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi lawan yang baik,” tegasnya.
“Selalu sulit bagi kami melawan Palace, terutama di kandang tetapi juga tandang. Selalu sulit. Mereka memiliki niat untuk bermain, niat untuk menekan tinggi. Seperti Roy Hodgson sebelumnya, mereka bertahan di dalam kotak dengan sangat baik. Delapan pertandingan terakhir mereka melakukannya dengan sangat baik,” lanjutnya.
Guardiola secara khusus mengomentari Vieira. “Patrick tahu Liga Premier dengan sempurna. Dia adalah salah satu gelandang terbaik sepanjang masa di liga ini. Dia tahu stadion, media, bau persaingan Liga Premier,” katanya.
Manchester City saat ini dalam persaingan tiga gelar. Selain Premier League di mana mereka unggul tiga angka di atas Liverpool, klub kaya raya itu juga sudah lolos babak delapan besar Liga Champions dan Piala FA.
Dengan demikian, mereka memiliki peluang meraih treble winner. Tapi Guardiola menegaskan itu tidak menjadi sumber inspirasi bagi timnya. “Itu tidak memotivasi saya. Ini selangkah demi selangkah. Sekarang kami harus meningkatkan level kami dan pada akhirnya kami akan lihat,” jelasnya.